REDPOINT...SEBUAH CATATAN....

Samin Surosentiko. Terlahir sebagai anak dari seorang pembesar di Blora, Raden Surowijaya pada tahun 1859. Namun kekejaman pemerintah kolonial Belanda pada waktu itu telah merubah jalan hidupnya. Samin memilih meninggalkan kebangsawanannya dan menjadi rakyat biasa. pada 1890,Samin turun ditengah-tengah masyarakat di desa desa di daerah Blora dan mengajarkan ajaran kepercayaan yang kini dikenal dengan Saminisme. Bagi sedulur sikep, demikian penganut kepercayaan ini disebut, kepercayaan ini disebut sebagai agama adam. Inti dari ajarannya tertuang dalam buku yang disebut Serat Jamus Kalimosodo. Ajaran itu dalam tradisi lisan dikenal sebagai angger angger pratikel (hukum tindak tanduk), angger angger pengucap (hukum berbicara, serta angger angger lakonana (hukum perihal  kewajiban). Selain menyampaikan ajaran agama dan kebatinan, ajaran terpenting lainnya adalah perlawanan terhadap kekuasaan yang lalim. Perlawanan tersebut tercermin dalam sikap dan perilaku kehidupan kaum Samin/ sedulur si

well... sugian adalah sebuah desa kecil di kecamatan sambelia, Lombok timur. Letak geografisnya dapat anda cari sendiri, mungkin wikipedia.com punya datanya Lagipula saya tidak ingin membicarakan tentang letak desa ini secara geografisnya. Yang lebih penting anda ketahui adalah bahwa tempat ini menurut saya menarik. Kalau saya menulis tentang sesuatu yang menarik, maka yang saya maksudkan adalah keindahan alamnya. Ya , tentu saja keindahan alamnya, memangnya apa lagi??? Saya memang hanya ingin bercerita tentang keindahan alam saja kok. Oke...cukup sudah basa basinya!!!!! bagaimanakah sesuatu yang menarik itu?? atau apa??? Pertama, ada 2 pulau kosong tak berpenghuni di desa ini, namanya Gili Sulat dan Gili Lawang. Jangan harap anda menemukan fasilitas untuk turis seperti pub, cafe, atau pedagang makanan di 2 pulau ini. Pulau ini benar benar kosong. Paling paling anda hanya menemui beberapa orang penduduk yang mengambil kayu di hutan baku di pulau ini.

hi hendry 5.12+ Kawasan Karst Gunung Sewu yang terbentang di di selatan Jawa, dari Yogyakarta hingga Pacitan, memang menawarkan banyak hal menarik bagi para penggiat alam bebas khususnya penggiat panjat tebing. Ada cukup banyak tebing karst yang berada di areal karst Gunung Sewu ini, salah satunya adalah Tebing Goa Seropan. Sesuai namanya, tebing ini sebenarnya merupakan mulut dari goa dengan nama yang sama, Goa Seropan. Secara administratif, tebing goa seropan berada di Desa Semuluh, Kecamatan Semanu, Gunung Kidul. Dari pusat kota Yogyakarta dibutuhkan waktu ±1,5 jam untuk mencapai tempat ini. Dengan kendaraan umum anda dapat memilih rute Jogja-Wonosari kemudian dilanjutkan dengan rute Wonosari-Bedoyo, kemudian turun di Goa Seropan. Goa ini berjarak hanya beberapa ratus meter dari jalan raya. Jalur pemanjatan di kawasan ini mulai dibuka pada tahun 1999 oleh Federas Panjat Tebing Indonesia (FPTI) D.I. Yogyakarta dan pemanjat dari Jepang. Bagi pemanjat pemanjat Yogyakarta, tebing

Pernahkah anda mendengar nama tebing song tawing? Dikalangan penggiat alam bebas Jogja, tebing ini memang kalah pamor dibandingkan Tebing Siung atau Parang Ndog. Namun, meski jarang dikunjungi bukan berarti tebing ini tak menarik, karena dengan karakteristiknya, tebing ini menawarkan sensasi pemanjatan yang berbeda. Nama tebing ini berasal dari nama goa di tempat yang sama yakni Goa Song Tawing. Tebing ini merupakan dinding vertikal setinggi ±30 meter yang berada di mulut goa. Dengan karakteristik batuan karst yang khas, tebing ini cukup menantang bagi penggiat panjat tebing khususnya artificial climbing Tak ada pengaman permanen disini. Pemanjatan dilakukan dengan menggunakan pengaman pengaman alam seperti batu tanduk, lubang tembus dan akar akar tanaman yang tumbuh di permukaan tebing. Selain itu dapat pula digunakan piton (paku tebing), pengaman sisip (hexentrik, stopper) dan pengaman jepit (cam, friend). Face tebing cukup lebar, sehingga bagian permukaan tebing yang dapat dip